Kamis, 25 Agustus 2016

KRATON RATU BOKO

Kraton Ratu Boko terletak di Bukit Boko, sebuah kompleks sisa bangunan yang berada sekitar 3 km sebelah selatan kompleks Candi Prambanan, dan sekitar 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km sebelah barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Pulau Jawa, Indonesia. Luas komplek secara keseluruhan sekitar 25 hektar.untuk menuju ke kraton ratu boko sangat mudah, dari jogja menaiki bus trans jogja dengan rute prambanan,untuk menuju ke kraton ratu boko bisa menaiki shuttle bus gratis yang berangkat setiap 30 menit sekali. 
Tiket
Rp. 25.000 (dewasa)
Rp. 10.000 (anak)
USD 13 (WNA)
Buka setiap hari
Pk 06:00 - 17:00 WIB

SEJARAH
Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini, anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.
Meski didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan "Om Rudra ya namah swaha" sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan nama lain Dewa Siwa. Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Memang, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu.

KEUNIKAN
Dilihat dari lokasinya yang berupa dataran tinggi, kompleks Ratu Boko memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah pemandangan yang cukup memukau; sejauh mata memandang akan terlihat Candi Prambanan dan Candi Kalasan di arah utara dengan latar belakang pemandangan Gunung Merapi dan suasana pedesaan dengan sawah menghijau di sekelilingnya. Selain itu, di arah selatan, samar-samar dapat terlihat Pantai Selatan.

OPINI
menurut saya disekitar ratu boko ditambah atau dibangun fasilitas untuk lebih menarik wisatawan datang ke kraton ratu boko. 

SUMBER
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/ratu-boko/

http://lostpacker.com/ratu-boko/
https://gudeg.net/direktori/373/candi-ratu-boko-yogyakarta.html
MASJID AGUNG DEMAK

Masjid Agung Demak terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Lokasi Masjid berada di pusat kota Demak, berjarak ±26 km dari Kota Semarang, ±25 km dari Kabupaten Kudus, dan ±35 km dari Kabupaten Jepara. Masjid ini dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. akses untuk menuju kesan bisa menaiki bus dari terminal terboyo semarang dengan jurusan demak atau naik bus dari terminal terboyo semarang dengan menaiki bus jurusan kudus.
untuk tiket masuk ke masjid agung demak tidak hanya membayar tempat parkir jika menggunakan kendaraan pribadi.

SEJARAH
Masjid Agung Demak – Menurut sejarah, masjid ini didirikan oleh Wali Songo secara bersama-sama dalam waktu 1 (satu) malam, masjid ini didirikan pada tahun 1399 saka (1447 M) yg ditandai oleh candrasangkala (Lawang Trus Gunaningjami) sedang pada gambar bulus yg berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun 1401 saka yang menunjukan masjid ini berdiri pada tahun 1479 M bangunan dari kayu jati ini berukuran 31 m x 31 m dengan bagian serambi berukuran 31 m x 15 m atap tengahnya ditopang oleh 4 (empat) buah tiang kayu raksasa (saka guru) yang dibuat empat wali diantara sembilan wali, saka sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel, saka sebelah barat daya buatan Sunan Gunung jati, sebelah barat laut buatan Sunan Bonang dan sedangkan sebelah timur laut yang tidak terbuat dari satu buah kayu utuh melainkan disusun dari beberapa potong balok yang diikat menjadi satu (saka tatal), merupakan sumbangan dari Sunan Kalijaga. Serambinya dengan delapan buah tiang boyongan merupakan bangunan tambahan pada zaman Adipati Yunus (Pati Unus atau pangeran Sabrang Lor), sultan Demak ke-2 (1518-1521 M) pada tahun 1520
KEUNIKAN
1. Penampilan atap limas piramida masjid ini menunjukkan Aqidah Islamiyah yang terdiri dari tiga bagian ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, bertuliskan “Condro Sengkolo”, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
2. Gambar bulus terdiri dari kepala yang berarti angka 1 ( satu ), kaki 4 berarti angka 4 ( empat ), badan bulus berarti angka 0 ( nol ), ekor bulus berarti angka 1 ( satu ). Bisa disimpulkan, Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
3. Pawestren, merupakan bangunan yang khusus dibuat untuk sholat jama’ah wanita. Dibuat menggunakan konstruksi kayu jati, dengan bentuk atap limasan berupa sirap ( genteng dari kayu ) kayu jati. Bangunan ini ditopang 8 tiang penyangga, di mana 4 diantaranya berhias ukiran motif Majapahit. Luas lantai yang membujur ke kiblat berukuran 15 x 7,30 m. Pawestren ini dibuat pada zaman K.R.M.A.Arya Purbaningrat, tercermin dari bentuk dan motif ukiran Maksurah atau Kholwat yang menerakan tahun 1866 M.
4. Maksurah , merupakan artefak bangunan berukir peninggalan masa lampau yang memiliki nilai estetika unik dan indah. Karya seni ini mendominasi keindahan ruang dalam masjid. Artefak Maksurah didalamnya berukirkan tulisan arab yang intinya memulyakan ke-Esa-an Tuhan Allah SWT. Prasasti di dalam Maksurah menyebut angka tahun 1287 H atau 1866 M, di mana saat itu Adipati Demak dijabat oleh K.R.M.A. Aryo Purbaningrat.
5. Pintu Bledheg, pintu yang konon diyakini mampu menangkal petir ini merupakan ciptaan Ki Ageng Selo pada zaman Wali. Peninggalan ini merupakan prasasti “Condro Sengkolo” yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, bermakna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.

OPINI
Di masjid agung demak harus ditambah lahan parkir karena pada saat ada acara acara khusu biasanya parkiran yang disediakaan tidak mencukupi dan menurut saya harus ditambah.

SUMBER
http://5antri.blogspot.co.id/2013/01/sejarah-lengkap-masjid-agung-demak.html
CANDI SAMBISARI 

Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya 15 kilometer ke arah timur laut. Candi Sambisari yang merupakan candi Hindu beraliran Syiwa ini diperkirakan dibangun pada awal abad ke-9 oleh Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra. Akses ke Candi sambisari sebenarnya mudah, karena posisi candi di utara jalan Jogja-Solo, akan tetapi akses dari jalan Jogja-Solo sampai ke area Candi (2 Km) sampai saat ini belum ada, wisatawan yang datang kebanyakan rombongan menggunakan Bus atau yang sendirian bisa sewa ojek.
Untuk dapat melihat area Candi dikenakan retribusi Rp 2.000,- dan parkir di sebelah selatan Candi Rp 1.000,- untuk motor, Rp 2.000,- untuk mobil, karena bukan tempat tujuan wisata yang utama, kawasan Candi tidak terlalu ramai. Warung makanan jadi susah di dapatkan, hanya toko kecil di dekat area parkir saja yang tersedia atau kadang beberapa penjual semacam mie ayam atau bakso yang mampir di area candi.

SEJARAH
Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara tahun 812 - 838 M, kemungkinan pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara satu pagar lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. Masih sebagai pembatas, terdapat 8 buah lingga patok yang tersebar di setiap arah mata angin.
Bangunan candi induk cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Kaki candi sekaligus berfungsi sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos, tanpa relief atau hiasan apapun. Beragam hiasan yang umumnya berupa simbar baru dijumpai pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar. Hiasan itu sekilas seperti motif-motif batik.
Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.
Selasar selebar 1 meter akan dijumpai setelah melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Mengelilinginya, anda akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca. Di sisi utara, terdapat arca Dewi Durga (isteri Dewa Siwa) dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sementara di sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi Durga). Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan di lehernya.
Memasuki bilik utama candi induk, bisa dilihat lingga dan yoni berukuran cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga dan yoni di bilik candi induk ini juga dipakai untuk membuat air suci. Biasanya, air diguyurkan pada lingga dan dibiarkan mengalir melewati parit kecil pada yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.
Keluar dari candi induk dan menuju ke barat, anda bisa melihat ketiga candi perwara (pendamping) yang menghadap ke arah berlawanan. Ada dugaan bahwa candi perwara ini sengaja dibangun tanpa atap sebab ketika penggalian tak ditemukan batu-batu bagian atap. Bagian dalam candi perwara tengah memiliki lapik bujur sangkar yang berhias naga dan padmasana (bunga teratai) berbentuk bulat cembung di atasnya. Kemungkinan, padmasana dan lapik dipakai sebagai tempat arca atau sesajen.
Bila telah puas menikmati keindahan candi, anda bisa menuju ke ruang informasi. Beberapa foto yang menggambarkan lingkungan sawah Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi ketika ditemukan bisa ditemui. Ada pula foto-foto tentang proses penggalian dan rekonstruksi candi yang berjalan puluhan tahun, termasuk foto benda-benda lain yang ditemukan selama penggalian, berupa arca dari perunggu yang kini disimpan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Keindahan Candi Sambisari yang kini bisa kita nikmati merupakan hasil kerja keras para arkeolog selama 21 tahun. Candi yang semula mirip puzzle raksasa, sepotong demi sepotong disusun kembali demi lestarinya satu lagi warisan kebudayaan agung di masa silam.

KEUNIKAN
Bangunan candi induk cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Kaki candi sekaligus berfungsi sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos, tanpa relief atau hiasan apapun. Beragam hiasan yang umumnya berupa simbar baru dijumpai pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar. Hiasan itu sekilas seperti motif-motif batik.
Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.

OPINI
mungkin menurut saya candi sambisari harus ditambah fasilitas seperti angkutan umum untuk menuju kesana karena supaya menambah wisatawan datang candi sambisari

SUMBER
http://www.hirukpikuk.co.id/read/9/sore-hari-di-candi-sambisari.html
http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_sambisari
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/sambisari/



CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan kurang lebih 17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang terletak pada ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten. akses untuk menuju ke candi prambanan selain menggunakan kendaraan sendiri bisa menggunakan trans jogja karena disekitar terdapat halte bus trans jogja.Candi Prambanan terletak di antara dua kabupaten yaitu Sleman dan Klaten, Yogyakarta. Hanya perlu satu jam perjalanan menggunakan bus Trans Jogja 1A dari Jl. Malioboro untuk sampai ke lokasi. Jam berkunjung candi Prambanan dimulai dari jam 06.00-17.00 setiap hari. Harga tiket masuk yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu hanya Rp 30.000 dan 18 USD untuk WNA (dewasa), Rp 12.500 dan 9 USD (anak-anak).

 SEJARAH
Ajaran agama Hindu memiliki tiga dewa utama yaitu Brahma (dewa pencipta), Wishnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa pemusnah). Candi Prambanan dibangun untuk memuliakan dewa Siwa. Itu sebabnya nama asli Candi Prambanan adalah Siwagrha yang berarti "Rumah Siwa".
Candi Prambanan dibangun oleh wangsa atau dinasti Sanjaya dalam rentang waktu yang mirip dengan Candi Borobudur yaitu sekitar abad ke-8 dan ke-9 masehi. Tujuannya adalah untuk menandingi kemegahan Candi Borobudur yang dibangun oleh wangsa atau dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Rakai Pikatan adalah raja yang mulai membangun Candi Prambanan pada tahun 850 masehi. Rakai Pikatan merupakan keturunan Sanjaya. Sanjaya adalah pendiri Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno. Kemudian dalam Kerajaan Medang terdapat dua dinasti atau wangsa, yaitu dinasti Syailendra yang beragama Budha Mahayana dan berhasil membangun Candi Borobudur dan dinasti Sanjaya yang beragama Hindu Siwa yang juga berhasil membangun Candi Prambanan.
Kompleks Candi Prambanan terus dibangun oleh raja-raja penerus Rakai Pikatan dengan membangun ratusan candi tambahan di sekitar candi utama. Berbagai upacara penting Kerajaan Mataram dan upacara Hindu dilakukan di Candi Prambanan sejak waktu itu.
Sejak abad ke-9, Candi Prambanan mulai ditinggalkan karena ibukota Kerajaan Mataram pindah ke Jawa Timur. Lalu akibat letusan Merapi dan gempa bumi pada abad ke-16, bangunan Candi Prambanan runtuh. Namun reruntuhan candi masih dikenali masyarakat sekitar dan dimulailah legenda Rara Jonggrang yang berkembang di masyarakat Jawa Tengah.
Candi Prambanan mulai ditemukan kembali dan menjadi perhatian para sejarawan pada tahun 1811, ketika Colin Mackenzie yang bekerja untuk Sir Thomas Stamford Raffles (masa pendudukan Inggris di Indonesia) menemukan Candi Prambanan. Namun candi ini masih tetap tidak terurus bahkan banyak arca dan batuan candi diambil.
Barulah pada tahun 1918, Candi Prambanan mulai dipugar. Rekonstruksi candi utama yaitu Candi Siwa selesai pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan pada tahun 1991, UNESCO memasukan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia.
KEUNIKAN
Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya. Candi Syiwa dikenal juga dengan nama Candi Rara Jonggrang, karena dalam salah satu ruangannya terdapat Arca Durga Mahisasuramardani, yang sering disebut sebagai Arca Rara Jonggrang. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2,5 m. Candi Syiwa, yang terletak di tengah barisan barat, merupakan candi terbesar.Candi Wisnu terdapat di sebelah utara Candi Syiwa. Tubuh candi berdiri di atas batur yang membentuk selasar berlangkan. Tangga untuk naik ke permukaan batur terletak di sisi timur. Di sepanjang dinding tubuh candi berderet panil dengan pahatan yang menggambarkan Lokapala.
Candi Brahma letaknya di sebelah selatan Candi Syiwa. Tubuh candi berdiri di atas batur yang membentuk selasar berlangkan. Di sepanjang dinding tubuh candi berderet panil dengan pahatan yang menggambarkan Lokapala.
Sepanjang dinding dalam langkan dihiasi seretan panil yang memuat kelanjutan cerita Ramayana di dinding dalam langkan Candi Syiwa. Penggalan cerita Ramayana di Candi Brahma ini mengisahkan peperangan Rama dibantu adiknya, Laksmana, dan bala tentara kera melawan Rahwana sampai pada Sinta pergi mengembara ke hutan setelah diusir oleh Rama yang meragukan kesuciannya. Sinta melahirkan putranya di hutan di bawah lindungan seorang pertapa.
OPINI
Candi prambana harus dilestarikan untuk kemajuan pariwisata indonesia dengan melarang pengunjung untuk masuk kedalam candi untuk menjaga keaslian jadi supaya tidak rusak.

SUMBER
  http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_prambanan
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/
http://www.kaskus.co.id/thread/5651a32a94786843678b4568/fakta-vs-legenda-asal-usul-candi-prambanan/
KERATON JOGJAKARTA 
Bangunan Kraton dengan arsitektur Jawa yang agung dan elegan ini terletak di pusat Kota Yogyakarta. Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I, pada tahun 1775. Beliau yang memilih tempat tersebut sebagai tempat untuk membangun bangunan tersebut, tepat di antara sungai Winongo dan sungai Code, sebuah daerah berawa yang dikeringkan.untuk menuju keraton yogyakarta selain menggunakan mobil pribadi bisa banyak menggunakan transportasi seperti bus ASPADA,naik bus DAMRI,trans jogja dan juga naik taksi.
 Harga Tiket Masuk
-Turis lokal: Rp 7.000,00
-Turis mancanegara: Rp. 12.500,- 
SEJARAH
Pada tahun 1955, perjanjian Giyanti membagi dua kerajaan Mataram menjadi Ksunanan Surakarta dibawah pemerintah Sunan Pakubuwono III dan Kasultanan Ngayogyakarta dibawah pemerintah Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono I. Pesanggrahan Ayodya selanjutnya dibangun menjadi Kraton Kasultanan Yogyakarta .
Lebih dari 200 tahun yang lalu, tempat dimana Kraton Yogyakarta sekarang berada merupakan daerah rawa yang dikenal dengan nama Umbul Pachetokan, yang kemudian dibangun menjadi pesanggrahan yang bernama Ayodya. Kraton Yogyakarta menghadap ke arah utara, pada arah poros Utara selatan, antara gunung merapi dan laut selatan. Di dalam balairung kraton, dapat disaksikan adegan pisowanan (persidangan agung) dimana Sri Sultan duduk di singgasana dihadap para pemangku jabatan istana.
Regol Donopratomo yang menghubungkan halaman Sri Manganti dengan halaman inti kraton, dijaga oleh 2 (dua) patung dwarapala yang diberi nama Cingkarabala dan Balaupata, yang melambangkan kepribadian baik manusia, yang selalu menggunakan suara hatinya agar selalu berbuat baik dan melarang perbuatan yang jahat. Di dalam halaman inti kraton, dapat dilihat tempat tinggal Sri Sultan yang biasa digunakan untuk menerima tamu kehormatan dan menyelenggarakan pesta. Di tempat ini juga terdapat keputren atau tempat tinggal putri-putri Sultan yang belum menikah.
KEUNIKAN 
Kraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1256 atau tahun Jawa 1682, diperingati dengan sebuah condrosengkolo memet di pintu gerbang Kemagangan dan di pintu Gading Mlati, berupa dua ekor naga berlilitan satu sama lainnya. Dalam bahasa jawa : "Dwi naga rasa tunggal" Artinya: Dwi=2, naga=8, rasa=6, tunggal=I, Dibaca dari arah belakang 1682. warna naga hijau, Hijau ialah symbol dari pengharapan.
Disebelah luar dari pintu gerbang itu, di atas tebing tembok kanan-kiri ada hiasan juga terdiri dari dua (2) ekor naga bersiap-siap untuk mempertahankan diri. Dalam bahasa Jawa: "Dwi naga rasa wani", artinya: Dwi=2, naga=8, rasa=6, wani=1 jadi 1682.
Tahunnya sama, tetapi dekorasinya tak sama. Ini tergantung dari arsitektur, tujuan dan sudut yang dihiasinya. Warna naga merah. Merah ialah simbol keberanian. Di halaman Kemegangan ini dahulu diadakan ujian-ujian beladiri memakai tombak antar calon prajurit-prajurit kraton. Mestinya mereka pada waktu itu sedang marah dan berani.
OPINI
Menurut saya kita harus melestarikan keraton yogyakarta ini supaya nanti generasi-generasi tetap tahu bagaimana kemegahan keraton yogyakarta 

SUMBER
https://gudeg.net/direktori/61/kraton-yogyakarta.html