Alamat:MUSEUM UGM
Bulaksumur Blok D7-8
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Bulaksumur Blok D7-8
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Waktu Kunjungan:Senin - Jumat 08.00-15.00
Tiket:Gratis
akses untuk menuju kesana sangat mudah bisa menggunakan trans jogja setelah itu turun dihalte terdekat UGM dan masuk kedalam kampus UGM.
Sejarah berdirinya
Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang
kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak
sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran
tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada
tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan
nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948,
menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini,
gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional,
universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan
menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa.
Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka
keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal
bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya
di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai
sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas
akademika UGM sendiri.
Realisasi berdirinya museum UGM menjadi
harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi
UGM untuk bangsa dan masyarakat. Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan
efisien untuk mentransformasikan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan,
kebangsaan, kebudayaan, dan berdasarkan Pancasila. Pidato Soekarno pada
pembukaan Gedung UGM di Bulaksumur Yogyakarta 19 Desember 1959 mengatakan bahwa
Pantjasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan
saja minta kepada semua mahaguru,pada lektor-lektor supaja Pantjasila,djiwa
pantjasila itu, betul-betul dikobar-kobarkan,dihidup-hidupkan di dalam kalangan
mahasiswa semua. Oleh karena itu, gagasan untuk melahirkan Museum UGM sebagai
wahana pembelajaran nilai-nilai karakter bangsa melalui museum sangat penting
dilakukan. Mengingat keinginan masyarakat untuk melihat dan memahami lebih
dekat tentang UGM. Berdasarkan pemikiran tersebut mendorong UGM untuk dapat
menjawab mengapa UGM perlu mewujudkan Museum UGM sebagai jendela jati diri UGM
yang berkelanjutan.
sebaiknya mewajibkan mahasiswa untuk datang kemuseum ugm dalam 1 minggu sekali untuk mengetahui bagaimana perjuangan para pahlawan dalam mendirikan Ugm
sumber :
http://www.museumindonesia.com/museum/95/1/Museum_UGM_Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar